Pemerintah Kecamatan Kaliorang, Rusmono S.Pd, M.Pd., Prioritaskan Infrastruktur Dan Pertanian Tahun 2025

Posted by : swaraibu March 6, 2025 Category : Ekonomi Bisnis , Nasional

Kaliurang– Harapan masyarakat Kecamatan Kaliurang kabupaten kutai Timur provensi kalimatan timur terhadap pembangunan infrastruktur dan sektor pertanian semakin menguat di tahun 2025. Dalam pesan yang dititipkan kepada anggota DPRD kabupaten dan provinsi, masyarakat berharap tidak ada lagi jalan becek di wilayah tersebut, serta pembangunan tiga jembatan yang dinilai sudah sangat mendesak.

 

“Tolonglah di tahun 2025 ini tidak ada lagi jalan becek di Kaliurang. Pembangunan tiga jembatan juga sudah sangat urgen karena jembatan yang ada saat ini dibangun sejak 1987 dan sudah berusia tua,” ujar seorang tokoh masyarakat dan juga jabatan sebagai Camat setempat.

 

Tiga jembatan yang dimaksud berlokasi di Bukit Makmur 1, Bangun Jaya, dan Citra Manunggal. Selain itu, masyarakat juga berharap pemerintah segera merealisasikan pemekaran Desa Bukit Makmur menjadi Desa Sembuluh Mandiri.

 

“Tahapan akhir sudah sampai pada pengurusan nomor register desa. Insya Allah, tahun ini bisa selesai sehingga kita memiliki desa baru, yaitu Desa Sembuluh Mandiri,” lanjutnya.

 

 

Infrastruktur Penunjang Ekonomi dan Pertanian

 

Selain infrastruktur jalan dan jembatan, warga juga menyoroti pentingnya pengembangan ekonomi, khususnya di sektor pertanian. Wilayah Kecamatan Kaliurang dikenal memiliki perkebunan sawit milik masyarakat, bukan perusahaan, dengan luas mencapai 30.000 hektare.

 

 

“Kita harus bangga karena sawit yang ada di sini adalah milik masyarakat, bukan perusahaan. Selain sawit, pertanian pisang juga menjadi potensi besar. Produk UMKM berbasis pisang dari Desa Kaliurang dan Desa Selangkau sudah merambah pasar internasional, seperti Singapura dan Irlandia,” jelasnya.

 

Namun, pemasaran pisang saat ini mengalami kendala, terutama terkait harga dan distribusi. Masyarakat berharap pemerintah dapat mencarikan solusi agar pemasaran pisang lebih stabil dan menguntungkan petani.

 

“Kami berharap ada perhatian dari pemerintah, baik dari dinas pertanian, perdagangan, maupun dinas terkait lainnya. Kami ingin ke depan tidak hanya menjual pisang dalam bentuk mentah, tetapi juga dalam bentuk olahan, seperti tepung pisang, keripik, atau produk turunan lainnya,” tambahnya.

 

Revitalisasi Sawah dan Regenerasi Petani

 

Salah satu kekhawatiran yang juga disampaikan adalah menurunnya jumlah petani sawah akibat minimnya regenerasi.

 

“Dulu, Kecamatan Kaliurang dikenal sebagai lumbung padi, tapi sekarang berbeda. Petani yang dulu menggarap sawah sudah tua, sementara generasi muda enggan turun ke sawah.(din)

RELATED POSTS