

Muara Badak, Kutai Kartanegara – Pemerintah Desa Gas Alam, Kecamatan Muara Badak, terus mengupayakan realisasi pembangunan tahunan dan persiapan program untuk 2025. Seluruh rencana pembangunan telah dimasukkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP) yang disusun bersama tim melalui musyawarah di masing-masing RT.
Kepala Desa Gas Alam menyampaikan bahwa pola pembangunan desa setiap tahun tetap berjalan sesuai rencana, dengan penyesuaian terhadap regulasi yang berlaku. Saat ini, Desa Gas Alam memiliki 28 RT dengan luas wilayah sekitar 473 hektare, di mana sekitar 50% wilayahnya masuk dalam area Pertamina Hulu Sangasanga (PHSS).
“Kami pernah mengusulkan agar lahan yang sementara tidak digunakan oleh Pertamina dapat dimanfaatkan untuk kegiatan masyarakat. Saat ini, ada beberapa lokasi yang digunakan untuk pertanian, seperti tanaman palawija,” ujarnya.
Terkait mata pencaharian masyarakat, sebagian besar warga bekerja di sektor perkebunan meski lahannya berada di luar desa. Selain itu, ada juga nelayan yang tinggal di wilayah pesisir, seperti di sekitar SD 27, SD 21, dan SD 19.
Pemerintah desa juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk bantuan kepada warga, seperti alat tangkap dan bibit bagi nelayan, serta program budidaya perikanan air tawar. Semua pembangunan di desa tetap mengacu pada hasil musyawarah bersama masyarakat dan tokoh desa.
“Kami memastikan bahwa setiap program yang dijalankan sudah melalui tahapan musyawarah dengan warga dan didukung oleh regulasi yang ada,” tutupnya.(din)
